SOLOPOS.COM - Lurah Purwomartani, Semiono saat melihat hasil BBM dari pengolahan sampah melalui mesin pirolisis milik Yayasan Get Plastic Indonesia di Bank Sampah Go Green di Padukuhan Cupuwatu II, Purwomartani, Kalasan. Senin (3/6/2024). David Kurniawan - Harian Jogja

Solopos.com, SLEMAN — Yayasan Get Plastic Indonesia bekerja sama dengan Bank Sampah Go-Green di Padukuhan Cupuwatu II, Purwomartani, Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, membuka pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar minya (BBM). Produksi ini menggunakan dua unit mesin pirolisis berkapasitas 20 kilogram.

Founder Yayasan Get Plastic Indonesia, Dimas Bagus Wijanarko, mengatakan persoalan sampah menjadi perhatian serius karena dinilai sudah memasuki kategori darurat. Kondisi ini menjadi tugas besar yang harus ditangani masyarakat bersama pemerintah setempat.

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Untuk mengatasi masalah ini, Yayasan Get Plastic pun menawarkan tekonologi pengolahan sampah plastik menjadi BBM seperti bensin hingga solar. Pengolahan ini menggunakan mesin pirolisis milik Yayasan Get Plastic Indonesia.

“Kami bekerja sama dengan Bank Sampah Go Green di Purwomartani. Nanti warga diajari cara pengolahannya,” katanya, Senin (3/6/2024).

Menurut dia, pengolahan sampah plastik menjadi BBM bisa menjadi solusi penanganan sampah. Selain itu, program itu sejalan dengan Perda DIY No.3/2013 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga dengan memanfaatkan teknologi yang ramah lingkungan.

Menurut Dimas, solusi ini membutuhkan peran masyarakat sekitar untuk menyadari pemilahan sampah dari sumber yang berasal dari rumah tangga, pelaku usaha F&B (food and beverage), bank sampah, sekolah, maupun kegiatan kebersihan. Untuk prosesnya cukup mudah, sampah plastik yang telah dikeringkan dimasukan ke mesin dengan waktu pengolahan sekitar tiga jam untuk menghasilkan BBM.

“Untuk mesin yang digunkan berkapasitas 20 kilogram. Satu kilogram [kg] sampah plastik bisa menghasilkan satu liter BBM,” katanya.

Menurut dia, hasil pengolahan ini sudah dibuktikan dan bisa dipergunakan untuk BBM. “Sudah kami uji coba ke mobil Chevrolet keluaran 80-an dan bisa berjalan dengan baik,” katanya.

Ke depan, BBM hasil olahan sampah plastik dari masyarakat ini akan digunakan menjadi bahan bakar Bus Trans Jogja. Harapannya, hal ini bisa segera diwujudkan sehingga ada asas kemanfaatan yang diperoleh.

“Masih dalam tahap penjajakan dengan Pemerintah Daerah DIY. Kalau ini bisa diwujudkan maka DIY bisa terlepas dari status darurat sampah,” katanya.

Lurah Purwomartani, Kalasan, Semiono, mendukung penuh adanya program pendampingan untuk mengolah sampah plastik menjadi BBM dari Yayasan Get Plastic Indonesia. Menurut dia, kegiatan ini sangat bermanfaat dikarenakan hasil pengolahan bisa dimanfaatkan untuk operasional kendaraan yang dipergunakan beraktivitas sehari-hari.

“Yang terpenting masalah sampah bisa diselesaikan. Tapi, ada juga manfaat lain dari program pengolahan tersebut sehingga warga bisa terus diberdayakan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya