SOLOPOS.COM - Perempatan Sonosewu Bantul yang rawan kecelakaan. (Istimewa)

Solopos.com, BANTUL— Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul memastikan tidak akan memasang alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) atau lampu bangjo di perempatan Sonosewu, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul.

Kendala dan pertimbangan teknis membuat Dishub memutuskan untuk tidak memasang lampu bangjo di perempatan yang kerap terjadi kecelakaan tersebut.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Dilansir Solopos.com, Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Bantul Sri Harsono mengungkapkan, telah bersama petugas dari Polsek Kasihan, perangkat kalurahan Ngestiharjo, dan dukuh setempat mengadakan survei di perempatan Sonosewu, Ngestiharjo, pada Selasa (4/6/2024) siang.

Survei itu dilakukan untuk menindaklanjuti aduan masyarakat karena pada beberapa hari terakhir sering terjadi kecelakaan di Simpang Empat Sonosewu.

“Hasilnya, tidak dipasang lampu Bangjo. Sebab, jika kami pasang lampu tersebut, maka jaraknya terlalu dekat dengan APILL simpang PGRI Ngestiharjo. Takutnya jika kami paksakan, maka nanti ekornya akan ketemu,” kata Sri, Rabu (5/6/2024).

Selain itu, ada hal teknis yang membuat Dishub Bantul tidak memasang lampu bangjo di perempatan Sonosewu.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Pemkab Bantul (@pemkabbantul)

Dipasang Bangjo Makin Rawan Kecelakaan

Menurut Sri, jika di perempatan itu dipasang lampu bangjo, maka arus dari barat ke kiri akan makin rawan kecelakaan.

“Sebab, jalan dari utara, tepatnya sebelah barat itu ada saluran. Dan, saat ini kondisinya ada yang ambrol. Takutnya nantinya ambrolnya itu makin melebar dan banyak yang masuk ke saluran tersebut,” jelas Sri.

Atas dasar pertimbangan tersebut, Sri mengaku pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan rekayasa agar bisa meminimalisasi terjadinya kecelakaan di perempatan tersebut.

Dishub akan memasang rambu penanda persimpangan. Selain itu, ada juga rambu prioritas sebagai penanda agar pengguna jalan sebelum masuk perempatan Sonosewu berhenti sejenak.

“Kami juga akan pasang speed bump di empat arah. Kami harapkan dengan pemasangan speed hump ini bisa untuk membatasi kecepatan para pengguna jalan, sekaligus mencegah adanya peristiwa kecelakaan di perempatan tersebut,” terang Sri.

Sementara terkait dengan penambahan bangjo, Sri mengaku tahun ini belum ada rencana dari Dishub Bantul.

Hanya, pada 2024, ada dua titik bangjo yang mendapatkan peremajaan dari Kementrian Perhubungan. Kedua titik tersebut adalah perempatan kasongan dan pertigaan bakulan.

“Ada juga pemasangan warning lamp di depan Pasar Angkruksari. Kami juga baru saja melakukan konversi APILL tenaga surya untuk perempatan Gose, perempatan Pegadaian, perempatan Jetak dan perempatan Ringinharjo,” ucap Sri.

Terpisah, salah satu warga Ngestiharjo, Ambar, 46, berharap agar perempatan Sonosewu tersebut dipasang lampu bangjo.

Sebab, selama ini sering terjadi kecelakaan karena tidak adanya tanpa rambu lalu lintas di tempar tersebut.

“Tapi, kalau dirasa susah. Kami selaku pengguna jalan berharap disana ada rambu, atau dibuatkan bundaran, bisa juga dipasang polisi tidur sebelum perempatan. Karena memang di perempatan itu rawan kecelakaan,” ucapnya.

 

Berita ini telah ditayangkan di Harianjogja.com dengan judul “Ini Alasan Dishub Bantul Tidak Memasang Lampu Bangjo di Perempatan Sonosewu”



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya