SOLOPOS.COM - Bupati Gunungkidul, Sunaryanta. (Solopos.com-Dok. Antara/Humas Pemkab Gunungkidul)

Solopos.com, GUNUNGKIDUL – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengeklaim angka stunting di wilayahnya turun sekitar 1,3 persen, dari 23,5% pada tahun 2022 menjadi 22,2 persen di 2023.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, mengatakan pihaknya bersyukur angka stunting turun di Kabupaten Gunungkidul. “Pemkab telah melakukan banyak hal dalam percepatan penurunan stunting. Salah satunya adalah terwujudnya konvergensi yang nyata di semua jenjang mulai dari kabupaten, kapanewon, kalurahan hingga keluarga,” katanya.

Promosi Persib Bandung, Timnas Indonesia dan Percaya Proses

Ia mengatakan upaya ini merupakan kolaborasi berbagai mitra dari unsur pemerintah, CSR, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, komunitas masyarakat, tim pendamping keluarga hingga komitmen dari semua sasaran yang meliputi remaja, calon pengantin, ibu hamil, hingga baduta dan balita melalui kegiatan yang bersifat spesifik dan sensitif.

Upaya yang dilakukan berdasarkan indikator spesifik (kesehatan) di antaranya seperti pemberian PMT, pemenuhan gizi dan pola asuh lebih sebagai upaya represif dan indikator sensitif (nonkesehatan) sebagai upaya preventif misalnya penyediaan sarana air minum yang layak, penyediaan jamban yang layak, edukasi dan pendampingan sasaran hingga perbaikan rumah tidak layak huni di beberapa lokasi.

“Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga masyarakat atas partisipasi, kepedulian dan kerja samanya, sehingga apa yang kita upayakan selama ini dapat terwujud,” katanya.

Ke depan, lanjut Sunaryanta, Pemkab Gunungkidul terus berupaya melakukan intervensi agar stunting di Gunungkidul terus terjadi penurunan, sehingga akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

“Pemkab Gunungkidul mengupayakan penurunan stunting dengan berbagai kebijakan intervensi kegiatan yang langsung dapat dirasakan dampaknya,” katanya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Gunungkidul, Sujarwo, mengatakan berdasarkan hasil rilis dokumen Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan melalui Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan, stunting yang ada di DIY mengalami kenaikan. Namun, untuk Kabupaten Gunungkidul mengalami penurunan.

“Data hasil rilis Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul juga mengalami penurunan dari 15,42 persen di 2022 menjadi 15,25 persen di 2023,” kata Sujarwo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya