SOLOPOS.COM - Wahyu Dito Ananda Putra, 20, satpam SMP N 1 Kasihan sudah kembali bekerja, pada Jumat (31/5/2024). Wahyu sempat dilarikan ke rumah sakit setelah menjadi korban penyerangan, pada Kamis (30/5/2024) siang. (Harian Jogja/Jumali_

Solopos.com, BANTUL – Sekelompok pelajar menyerang SMPN 1 Kasihan, Kabupaten Bantul, Kamis (30/5/2024) siang. Dalam peristiwa itu, seorang satpam sekolah negeri tersebut mengalami luka-luka akibat dihajar rombongan pelajar tersebut.

Satpam SMPN 1 Kasihan yang menjadi korban itu bernama Wahyu Dito Ananda Putra, 20, warga Argodadi, Sedayu, Bantul. Saat ini, Jumat (31/5/2024), satpam tersebut sudah mulai bekerja lagi setelah sempat dirawat di rumah sakit.

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Wahyu menceritakan kronologi peristiwa penyerangan sekolompok pelajar tersebut. Saat terjadi penyerangan itu, dia berniat membubarkan kerumunan pelajar yang mengganggu di sekolahannya.

Peristuwa penyerangan itu, kata dia, terjadi pada Kamis sekitar pukul 12.15 WIB. Waktu itu, dirinya sedang berada di dalam pos satpam dan mendengar ada rombongan pelajar dari sekolah lain naik sepeda motor mendatangi SMPN 1 Kasihan. Mereka kemudian memukui gerbang sekolah dengan benda mirip gesper.

“Otomatis saya tarik dan amankan salah satu dari mereka. Terus dari mereka tarik yang saya amankan itu. saya terus dipukul,” ujar dia saat ditemui di SMPN 1 Kasihan, Jumat.

Setelah itu, Wahyu mengaku dikeroyok oleh rombonagn pelajar tersebut. Warga yang mengetahui kejadian itu langsung mengejar rombongan pelajar.

“Puluhan orang itu ada. Saya langsung dibawa ke rumah sakit oleh pihak sekolah,” ujarnya.

Wahyu mengaku mengalami luka-luka di bagian kepala, lengahn, dan punggung. Dirinya sempat dibawa ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping.

“Saya dirawat selama tiga jam dan kemudian boleh pulang. Karena dirasa saya siap, maka hari ini saya kembali bekerja,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul, Nugroho Eko Setyanto, mengaku prihatin atas apa yang dialami oleh satpam SMPN 1 Kasihan, Bantul tersebut. Sebab, jika dilihat dari kronologi yang ada, para pelajar di sekolah tersebut masih dalam jam pelajaran dan berada di dalam sekolah.

“Tapi kemudian didatangi. Tentu ini menjadi kewajiban kita bersama. Kami di Kabupaten Bantul ataupun di manapun kan tidak bisa hidup berdiri sendiri. Jadi butuh upaya bersama untuk mencegah hal-hal seperti itu,” kata Nugroho.

Terpisah, Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widhyana mengungkapkan setelah mengamankan satu pelaku penyerangan yakni AAA, 15, warga Mlati, Sleman. AAA, bestatus putus sekolah dan saat ini polisi masih memburu empat terduga pelaku penyerangan satpam SMPN 1 Kasihan.

“Pengakuan pelaku, yang menyerang satpam ada empat orang. Sampai saat kami masih mencari pelaku lainnya,” kata Jeffry.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Dikeroyok Sekelompok Pelajar, Satpam SMP 1 Kasihan Beberkan Kronologi Penyerangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya