SOLOPOS.COM - Seorang anak sedang melintas di ruas jalan alternatif Sleman-Gunungkidul di Padukuhan Lemahbang, Gayamharjo, Prambanan. Foto fiambil 7 April 2024 lalu. - David Kurniawan.

Solopos.com, SLEMAN — Pembangunan jalur alternatif Sleman-Gunungkidul membutuhkan anggaran mencapai Rp555 miliar atau setengah triliun lebih. Pembangunan jalur alternatif ini saat ini telah menyisakan ruas sepanjang 9,08 kilometer.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pembangunan jalan alternatif Sleman-Gunungkidul ruas Gayamharjo-Prambanan, Andi Kurniawan Dharma, mengatakan pembangunan jalan alternatif Sleman-Gunungkidul sudah digagas sejak lama. Kendati demikian, ruas terbangun belum sepenuhnya karena barus menyasar titik di wilayah Gunungkidul.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Adapun ruas di wilayah Sleman atau tepatnya Gayamharjo-Prambanan sepanjang 9,08 kilometer masih belum terbangun. “Pembangunan dilakukan secara bertahap. Rencana tahun ini dibangun sepanjang 3,75 kilometer,” kata Andi, Minggu (12/5/2024).

Dia menjelaskan untuk pembangunan ruas ini sudah membuat kajian. Adapun hasilnya, guna menyelesaikan proyek itu membutuhkan biaya sekitar Rp555 miliar.

Recana pembangunan dibagi menjadi dua segmen. Segmen A atau sisi barat mulai dari wilayah Prambanan hingga Padukuhan Mlakan, Sambirejo akan dibangun melalui program Inpres Jalan Daerah dari Pemerintah Pusat. Total ruas ini memiliki Panjang sekitar 4,73 kilometer dan diperkirakan biaya yang dibutuhkan sebesar Rp268,8 miliar.

“Tahun lalu sudah terbangun sepanjang 1,2 kilometer dengan memanfaatkan program jalan inpres daerah. Untuk tahun ini, kami mengajukan program yang sama guna membangun sepanjang 1,75 kilometer,” katanya.

Adapun segmen B memiliki panjang 4,35 kilometer dari Padukuhan Lemahbang, Gayamharjo menuju Mlakan, Sambirejo di Kapanewon Prambanan. Rencana ruas ini dibangun Pemerintah DIY dengan perkiraan biaya sekitar Rp286,2 miliar.

“Ada pembangunannya di tahun ini, tapi masih dalam proses persiapan,” katanya.

Lurah Gayamharjo, Parwoko, mengatakan warga antusias dengan pembangunan jalan baru yang menghubungkan Sleman dengan Gunungkidul. Pasalnya, ruas yang belum terhubung tinggal menyisakan di wilayah Sleman mulai dari Gayamharjo menuju Bokoharjo di Kapanewon Prambanan.

Meski demikian, hingga sekarang belum ada tanda-tanda dimulai pembangunan. Warga berharap pembangunan segera terlaksana, terlebih lagi warga terdampak juga sudah membongkar bangunan yang dimiliki.

Menurut dia, pembangunan jalur baru ini akan memberikan dampak positif bagi warga. Pasalnya dari sisi kewilayahan akan semakin ramai sehingga dapat memacu geliat perekonomian. “Kalau semakin ramai, maka jadi potensi sehingga dapat dimanfaatkan untuk berusaha,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya