SOLOPOS.COM - Ilustrasi jemaah haji beribadah di depan Ka'bah. (Freepik).

Solopos.com, JOGJA – Dua peserta haji dari Kota Jogja meninggal dunia seusai menjalankan ibadah haji di Arab Saudi. Kedua peserta haji yang meninggal itu sudah lanjut usia dan memiliki penyakit bawaan.

Kasi Pelaksanaan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kementerian Agama Jogja, Muhammad aTahrir, mengatakan dua peserta haji yang meninggal dunia itu adalah Gunarsih, 63, warga Prenggan, Kotagede, dan Basuki DM Darmowiyarjo, 74, warga Umbulharjo. Jenazah kedua peserta haji ini dimakamkan di Arab Saudi.

Promosi Meniti Jalan Terakhir menuju Paris

“Dua jemaah kita [dari Kota Jogja] yang meninggal di kloter 47. Sekitar seminggu [sepkan] yang lalu itu jamaah meninggal, pasca Armuzna, jadi meninggal setelah proses di Armuzna. Jadi semuanya sudah haji, setelah selesai pelaksanaan ibadah,” ujarnya, Kamis (27/6/2024).

Dua peserta haji tersebut meninggal karena penyakit bawaannya, yang dipengaruhi pula tingkat keparahannya dengan kondisi dan aktivitas saat haji.

“Sudah punya komorbid dari rumah. Ada jantung dan juga ada yang penyakit-penyakit bawaan,” katanya.

Pada skrining awal, semuanya dipastikan sudah memenuhi syarat untuk berangkat. Namun dengan intensitas kegiatan pada pelaksanaan haji dan cuaca panas di Arab Saudi menyebabkan penurunan daya tahan tubuh dan memicu penyakit bawaan kambuh.

Totalnya pada pelaksanaan ibadah haji tahun ini hingga Selasa (25/6/2024) ada sekitar 250 peserta haji yang meninggal. Jika dibanding tahun sebelumnya, jumlah ini turun cukup signifikan.

“Tahun sebelumnya sampai dengan 800-an. Jadi sudah ditekan cukup tinggi,” katanya.

Berbeda dengan pelaksanaan haji sebelum-sebelumnya, pada tahun ini proses skrining kesehatan dilakukan setelah pelunasan. Dengan demikian hasil skrining bisa lebih objektif dan ketat.

“Itu menjadi tren positif pada kesehatan jemaah, walaupun masih ada yang meninggal,” ungkapnya.

Sama seperti prosedur sebelumnya, jemaah haji yang meninggal tidak dipulangkan ke Indonesia tapi dikebumikan di Mekkah.

“Jemaah yang meninggal di Arab Saudi dalam proses perhajian, dimakamkan di Arab Saudi, tidak dipulangkan ke Tanah Air. Sebagai syuhada haji dimakamkan di Mekkah. Sebelum dimakamkan disalatkan di Masjidil Haram,” paparnya.

Untuk mengantisipasi potensi meninggalnya jemaah lain, dokter kloter dan dokter sektor bekerja sama intensif memonitor kondisi para jemaah terutama yang berisiko tinggi. Pemeriksaan kesehatan dilakukan secara rutin setiap hari.

“Pagi bangun tidur dicek tensi dan sebagainya. protokoler kesehatan seperti itu untuk menjaga kondisi kebugaran jemaah, sehingga deteksi dini terhadap jemaah bisa diantisipasi. Kalaupun misalnya ada kondisi yang harus segera dilakukan rujukan, tim kesehatan berkomunikasi dengan KKHI di Arab Saudi, bisa juga di RSA Arab Saudi,” kata dia.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Dua Jamaah Haji Kota Jogja Meninggal Dunia di Arab Saudi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya